assalamu'alaikum wr. wb

welcome to my world
dunia tulisku
di sini kalian akan menemukan beberapa karya tulisku baik itu puisi, cerpen, esai dan lain- lain...
selamat menyusuri tulisan demi tulisan di sini
semoga kalian menikmati

Jumat, 13 Mei 2011

Lomba dunia maya - Merajut mimpi melalui facebook

Merajut mimpi melalui facebook
by: Prastiwi Bhakti nurani


Sebagaimana kita tahu, saat ini adalah era berkembangnya dunia maya. segala sesuatu yang hadir dari dunia ini seperti situs pertemanan ( facebook, twitter, friendster) dan media blogger ( blogspot, multiply, wordpress), merupakan menu yang biasa kita nikmati setiap hari. mendapati anak- anak, remaja, dewasa, hingga tua begitu asyikberselancar dalam dunia maya, bagai pemandangan lumrah yang acap kita temui.


Dunia maya hadir sebagai dampak berkembangnya kemajuan tekhnologi. Kemajuan tekhnologi menyeret manusia pada sebuah permainan dalam dunia maya. Maka dunia maya menjadi tempat baru bagi bagi manusia di luar dunia nyata, untuk mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasi hasrat keinginan.

Begitupun dengan saya, pergumulan dalam dunia maya menyeret saya untuk kembali merajut mimpi, yang pernah terkatung- katung dengan berbgai dalih. Dalih fokus kuliah lah, dalih tidak menemukan tempat yang pas lah atau dalih- dalih yang lain.

Persentuhan saya dengan dunia maya bermula ketika situs pertemanan friendster sedang marak diperbincangkan. pada saat demikian saya adalah mahasiswi tahun pertama. Tak berselang lama, saya juga mulai mengenal facebook. Semenjak itu, hidup saya boleh dikatakan tak pernah bisa lepas dari dunia internet. Pada jeda aktivitas perkuliahan, saya menghabiskan banyak waktu dalam dunia maya.

Dari berbagai situs yang pernah saya kunjungi ketika berselancar, situs pertemanan facebook merupakan situs yang paling sering saya kunjungi. Karena dari situs inilah saya mulai menemukan tempat untuk merajut mimpi saya kembali, yakni menyalurkan kegemaran dalam dunia tulis menulis, dengan harapan kelak mampu mewariskan catatan- catatan inspiratif dan berharga dari tangan saya untuk para generasi bangsa.

Facebook membangkitkan gairah saya untuk menulis lagi. Facebook mengantar saya kembali memungut puing- puing semangat untuk merajut mimpi menjadi seorang penulis. Ini berawal ketika saya bertemu dengan teman lama saya di facebook. Annisa demikianlah namanya.

Pertemuan kami dalam dunia maya, membawa kami pada sebuah obrolan- obrolan menarik dan seru. baik secara langsung melalui chatting maupun tidak langsung melalui inbox, status dan catatan. Dari obrolan tersebut, akhirnya saya mengetahui bahwa dia adalah seorang buruh migran pada salah satu negara tetangga.

Fakta tersebut membuat saya terhenyak. Namun yang membuat lebih terhenyak, fakta bahwa dia sudah mampu menelurkan beberapa buku antologi dan duet. Bagi saya yang menyukai dunia tulis menulis, fakta bahwa Annisa teman saya yang seorang buruh migran mampu menulis buku, seakan menohok dan menderak- derak nurani saya. Bagaimana tidak, saya seorang guru yang memiliki waktu lebih longgar, kalah beberapa langkah dari seorang buruh migran yang tentu saja memiliki waktu lebih sempit.

Pada satu sisi, saya sangat kagum dengan teman saya tersebut. Namun pada sisi lain saya merasa malu. Waktu longgar saya tak dapa saya manfaatkan sebaiknya, sedangkan teman saya dengan segala keterbatasan waktunya mampu menghasilkan buku- buku melalui tangannya.

Maka sejak itu, cerita tentang Annisa yang hadir lewat facebook, menggugah semangat menulis saya dan membangkitkan hasrat menggerakkan pena. Apalagi facebook menawarkan begitu banyak peluang bagi saya untuk memupuk kembali harapan yang sempat tertidur, melalui lomba- lomba yang bertebaran dalam dunia tersebut. Saya berusaha mengubur semua alasan- alasan yang menghambat saya dalam menulis, salah satunya dengan terus mengingat cerita tentang Annisa dan menjadikannya motivasi.

Akhirnya tulisan demi tulisan mampu saya hadirkan dalam perlombaan- perlombaan melalui dunia maya. Ada Essai, artikel, Puisi, Cerpen dan kisah seperti tulisan berikut. Meski untuk itu saya harus pandai betul memanfaatkan waku luang dan memupuk semangat yang kadang suka nakal pergi seenaknya. Saya juga harus berlari- lari mencari warnet yang kosong ( karena biasanya penuh anak sekolah) di sela waktu mengajar saya, sebagaimana saya juga berlari- lari menghindari deadline yang sering terasa mepet karena keterlambatan info lomba yang saya dapat.

Namun pengalaman ini terasa sangat menyenangkan, terlebih saat perjuangan tersebut berbuah manis. Jika saat ini saya baru mampu menghasilkan tulisan- tulisan karena mengikuti perlombaan, saya berharap kelak mampu menghasilkan karya yang fenomenal seperti para penulis hebat di tanah air. Apalagi dua buah puisi saya baru saja terpilih untuk dibukukan dalam sebuah antologi puisi islami. Semoga saja ini bisa menjadi langkah awal dan motivasi bagi saya untuk terus menggerakkan pena dan menghasilkan karya seperti teman saya Annisa, sebagaimana mimpi saya selama ini. Amiiin....

 tulisan ini diikutkan di lomba dengan link

 http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/05/14/lomba-menulis-kisah-nyata-dunia-maya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar