assalamu'alaikum wr. wb

welcome to my world
dunia tulisku
di sini kalian akan menemukan beberapa karya tulisku baik itu puisi, cerpen, esai dan lain- lain...
selamat menyusuri tulisan demi tulisan di sini
semoga kalian menikmati

Jumat, 04 November 2011

Bunga Rampai Selingkuh

Selingkuh itu indah, begitu kata banyak orang.  Betulkah seperti itu?
Begitu banyak pro kontra setiap pembicaraan memasuki dunia perselingkuhan. Kenapa bisa begitu.
Buku ini memuat segala sesuatu tentang perselingkuhan. Ada kisah- kisah yang bisa menjadi sebuah pembelajaran. Ada juga tips- tips seputar dunia perselingkuhan.
Penasaran??? Silahkan anda membaca.
Buku dapat di pesan di Fb hasfa publisher atau sms 081328673397

Jumat, 09 September 2011

Asa Kelana Dunia

Dunia sastra dewasa ini berkembang pesat di banyak kalangan. Jika dulu dianggap sesuatu yang rumit dan njlimet, tapi tidak di saat ini.
Salah satu bentuk karya sastra yang banyak digandrungi dan sangat dekat dengan dunia semua kalangan, adalah puisi. Dengan untaian kata yang terbatas dalam sebuah bait- bait, puisi seringkali menjadi media bagi banyak orang untuk mengeksplorasi daya imaji. Entah itu berasal dari pengalaman nyata maupun tidak nyata. Puisi juga sangat dekat dengan anak, tak lepas dari kurikulum yang memasukkan puisi sebagai salah satu komponen materi yang diajarkan di bangku dasar melalui mata pelajaran bahasa indonesia.
Namun, meski puisi sangat familier bagi semua lapisan, sejauh pengamatan saya, masih sangat jarang buku yang memuat puisi- puisi. Jika saya menyempatkan berburu buku dari satu toko ke toko lain, hampir kebanyakan rak berjajar buku novel atau kumcer, dan jarang sekali yang memajang buku- buku puisi, kalaupun ada bisa dihitung dengan jari.
Berangkat dari lesunya buku- buku puisi dipasaran penerbit buku, buku kumpulan puisi asa kelana dunia hadir dihadapan pecinta perpuisian. Buku ini memuat susunan diksi yang indah dan menyentuh, untuk mewadai ide- ide brilian nan menggugah tentang optimisme, tentang asa dan keyakinan dalam hidup, tentang harapan- harapan pada hidup yang lebih baik.
Ditulis oleh darah- darah muda yang menggiati dunia tulis menulis di jagat maya, menjadikan buku ini berbeda, selain itu buku kumpulan puisi asa kelana dunia hadir dari puisi- puisi seleksi pada sebuah lomba yang digelar di facebook.
Di tengah bangsa yang terus bergejolak masalah, buku kumpulan puisi asa kelana dunia, diharapkan mampu menjadi bacaan yang memberi motivasi untuk mengikis kerak- kerak pesimisme.
Selamat membaca!!!
1312519434545709034

Jumat, 01 Juli 2011

Lomba Cipta Puisi "Mengukir Cahaya Ramadhan"

Lomba Cipta Puisi "Mengukir Cahaya Ramadhan"

oleh Elaine Firdausza pada 13 Juni 2011 jam 9:19
Bismillahirrahmanirrahiim....

Assalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh

Kaifa halukum ya Akhi wa Ukti? Semoga senantiasa dalam keadaan sehat dan rahmatNya selalu tercurah pada jiwa-jiwa yang mengharap keridhoanNya.

Rinduku menggema bersama lantunan setiap tanya dan air mata
Apakah aku ada dan bersigap menjemputmu
Duhai bulan penuh rahmat yang mulai mendekat
Duhai bulan penuh ampunan dimana kesalahanku terhapuskan
Duhai bulan ketika segala kemudahan terbentang
Kini aku mulai bergegas perlahan dengan waktu yang mulai mengetuk tepian
Ijinkan aku menjemputmu RAMADHANku tentram

Bumi tidak diam, melainkan berputar pada porosnya, hingga perputaran matahari memberi tanda bahwa waktu semakin menua. Dalam setiap tahunnya, ada sebuah bulan yang senantiasa kita rindukan, karena di dalamnya begitu banyak keberkahan dan kemuliaan. Dialah Ramadhan yang selalu memberi nuansa nan tentram.

Sehubungan dengan itu, maka kami akan mengadakan Lomba Cipta Puisi Ramadhan dengan Tema : “Mengukir Cahaya Ramadhan"

Adapun ketentuan/kriteria perlombaan puisi adalah sebagai berikut :

1. Lomba terbuka untuk umum WNI, laki-laki dan perempuan.
2. Karya sendiri atau original, bukan menyadur atau hasil terjemahan.
3. Karya yang dikirimkan belum pernah di publikasikan dimedia manapun.
4. Puisi ditulis dalam Bahasa Indonesia.
5. Setiap peserta melampirkan biodata singkat maksimal 100 kata dalam bentuk prosa.
6. Lomba ini dibuka mulai tanggal 13 Juni 2011 dan berakhir 11 Juli 2011 pukul 12.00 WIB
7. Peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 buah karya.
8. Naskah dikirim ke email efirdausza@yahoo.com dalam bentuk attachment (tidak diletakkan di badan email). Dengan subjek "Mengukir Cahaya Ramadhan"

9. Puisi akan dinilai oleh dewan juri:


1. Lian Kagura
2. A. Tirmidzi Mas’ud
3. Farid Ikhsan Asbani
 
Keterangan : 
 
1.Hal-hal yang menjadi penilaian oleh dewan juri, di antaranya :

1. Kesesuaian tema
2. Kekuatan metaphor dan diksi
3. Keindahan puisi
4. Kekuatan pesan atau makna
5. Subjektivitas juri
6. Pemilihan judul

3. Hadiah Pemenang Lomba :


1. Juara 1: Uang tunai Rp. 500.000,-
2. Juara 2: Uang tunai Rp. 300.000,-
3. Juara 3: Uang tunai Rp. 200.000,- 

1. Juara Favorit 1: Buku "Muhammad 2 : Para Pengeja Hujan" karya Tasaro GK
2. Juara Favorit 2: Buku "Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan" Karya Tasaro GK
3. Juara Favorit 3: Buku "Nibiru dan Ksatria Athlantis" Karya Tasaro GK
4. Juara Favorit 4: buku "Ranah 3 Warna" Karya A. Fuadi  
5. Juara Favorit 5: buku "Ayahku (Bukan) Pembohong" Karya Tere-Liye

4. Pengumuman pemenangnya tanggal 25 Juli 2011

5. Dan insya Allah nanti ada 50 Puisi yang terpilih akan dibukukan, dalam Antologi Puisi "Mengukir Cahaya Ramadhan"

Demikian pemberitahuan lomba cipta puisi ini kami sampaikan, semoga terjalin kerjasama yang baik di antara penyelenggara dan peserta, serta pihak-pihak lainnya yang terlibat didalamnya.

Setiap kata pasti memiliki makna, setiap jiwa pasti memiliki rasa, dan setiap kalian pasti bisa. Berkaryalah walaupun hanya dengan sebait kata. Semoga puisi kita dapat memberi hikmah dan inspirasi kepada semuanya.


Kami tunggu karya-karya terbaik itu. Mari bersama menjemput dan mengukir cahaya bulan yang senantiasa kita rindukan, Ramadhan.

Jazakumullah khairan katsiran


Penyelenggara

Elaine Firdausza

Minggu, 19 Juni 2011

Dialog tiga malaikat

Malam merangkak perlahan, dalam hening dan senyap. Angin bertiup lembut, menggerakkan dedaunan. Nafas berhembus, mengiringi nyanyian lelap tidur manusia. Jalanan sepi dalam temaram cahaya bintang dan lampu, di hampir setiap teras sebuah bangunan.
Izrail terbang menyusuri sunyi malam, demi menjalankan sebuah tugas. Tugas yang sudah di pikulnya sejak dia diciptakan, hingga kehidupan dunia ini sirna. Dia dijelmakan tuhan dari cahaya untuk mengemban sebuah tugas yang sama selama hidupnya. Yaitu mengambil ruh dari raga manusia untuk dikembalikan pada sang pencipta.
Malam ini izrail akan menjalani tugas di sebuah rumah sederhana di ujung jalan sebuah perkampungan. Penghuninya seorang pemuda berusia kisaran tigapuluh tahunan bernama Firman.
Tak berselang lama, izrail sampai tujuan. Ada sinar lampu dari ruang tengah rumah tersebut, menembus gorden dan jatuh di pelataran. Sayup terdengar lantunan ayat- ayat suci diiringi sesenggukan isak tangis. Rupanya si penghuni rumah sedang terjaga, di atas sajadahnya.
Izrail masuk. Tampak di hadapannya firman hanyut dalam baris ayat demi ayat yang terkandung dalam al-qur’an hijaunya. Matanya basah oleh bulir- bulir lembut airmata. Sesekali bahunya bergetar, kadang pelan kadang hebat.
Sejenak kemudian, firman sudah larut dalam sujud sholatnya. Cukup lama dan masih menyisakan tangis yang membakur rasa hatinya. Di pundak kanannya terlihat raqib membawa lembaran- lembaran catatan. Senyum lebar menghias bibirnya. Sedang di pundak kiri tampak ‘atid juga tersenyum tak kalah lebarnya.
“ kenapa tangisnya begitu menyayat hati?”, tanya izrail pada raqib dan ‘atid.
“ dia sedang me;lampiaskan kerinduannya pada tuhan kita”, jawab raqib.
“ sudah lama sekali dia tak pernah sudi menjumpai tuhan”, kata ‘atid menambahi.
“ begitukah?, kenapa dia sampai tak sudi menjumpai tuhannya yang sudah memberikan begitu banyak kenikmatan padanya?, bukankah dia firman si kaya di kampung ini?”, tanya izrail kembali seraya mengernyitkan dahi pertanda heran.
“ betul dia adalah firman si kaya. Harta telah melenakannya sehingga melupakan tuhannya”, jawab ‘atid.
‘atid mulai membuka lembaran- lembaran catatannya. Tepat di catatan bertuliskan firman, ‘atid menghentikannya.
“ lihatlah! Begitu panjang daftar catatan amal buruknya” kata ‘atid sembari memperlihatkan lembaran tersebut pada izrail.
“ mengerikan sekali tipu daya syetan kepadanya”, kata izrail.
“ harta menjerumuskannya pada lingkaran narkoba, permainan perempuan bahkan pembunuhan”, kata ‘atid.
“ hampir tiga tahun berlalu, aku mengiringi tanpa mencatatkan apapun, di lembar catatan amal baiknya”, raqib menimpali.
“ betul, selama itu aku yang terus menerus menuliskan catatan- catatan amal buruknya di lembar- lembar yang kubawa”, kata ‘atid
“ hari- harinya dilalui hanya dengan berkubang dari heroin, morfin dan kokain. Malam- malamnya berlalu dari satu pelukan permpuan ke pelukan perempuan lain. Jika di antara perempuan tersebut ada yang rewel minta dikawini karena hamil, maka bisa dipastikan esok harinya akan meregang nyawa dibunuhnya”, kata ‘atid lagi panjang lebar.
Firman terus larut dalam do’a panjang dia atas sajadahnya. Tangisnya begitu menyentuh, menyimpan kerinduan yang seolah tiada berbatas. Matanya sembab mendekati bengkak. Bibirnya merapal lantunan menyebut nama tuhannya.
“ malam ini aku datang untuk menjemputnya menghadap tuhan kita” kata izrail
“ purna sudah tugas kita mengiringinya”, kata raqib dan ‘atid bersamaan.
“ di akhir waktunya, rahmat tuhan menuntunnya kembali ke jalan yang lurus”, kata raqib.
“ dia bertobat. Hari- harinya kini hanya dilalui dengan menyebut nama asma-Nya dan memohon ampun atas segala dosa- dosanya di masa lalu”, kata raqib lagi.
“ aku hanya mengiringi dan tanpa menulis amalan buruk lagi untuknya, sebagaimana dulu raqib mengiringinya dan tanpa menulis”, kata ‘atid.
Malam beranjak semakin larut. Desau angin semakin merdu meninabobokan alam. Sesekali suara hewan, melonglong keras di keheningannya. Izrail mendekat ke tubuh firman yang bangkit duduk dari sujudnya. Raqib dan ‘atid sama- sama menutup lembaran- lembaran catatan amalnya.
Perlahan izrail melolos lepas ruh firman dari raganya. Mulai dari kaki, naik di lutut, naik di perut, naik di dada dan naik di kerongkongan. Dengan nafas tersengal- sengal lirih firman masih merapal menyebut asma-Nya. Jiwanya tenang, wajahnya cerah, seperti siap bertemu langsung dengan tuhan.
**************************
Bacaan tahlil menggema di ruang tengah rumah firman. Tergeletak jasad terbujur di antara orang-orang berpakaian hitam. Seorang tua renta terus mengusap wajah lelaki yang terbungkus kain kafan di hadapannya. Pias kesedihan tampak di mata tua renta itu. Mulutnya terus menggumam. Barangkali do’a untuk si anak yang telah pulang mendahuluinya.
Di balik kelambu tipis yang menutup wajah jasad tersebut, ada senyum tipis menyungging. Izrail, raqib dan ‘atid terbang meninggalkan rumah itu kembali kepada sang pemberi tugas. Purna sudah tugas ketiganya untuk makhluk atas nama firman. Senyum mengulum mengiringi kepergian mereka.

LOMBA EKSPRESIKAN IMPIANMU MENJADI PENULIS: MENGINSPIRASI DUNIA DENGAN MENULIS ....

copas dari link
http://www.facebook.com/notes/joni-lis-efendi-ii/lomba-ekspresikan-impianmu-menjadi-penulis-menginspirasi-dunia-dengan-menulis-/117703464985391

Prosedur:
  1. Dalam bentuk kisah atau cerita sejati dari impianmu menjadi penulis untuk bisa menginspirasi dunia 
  2. Setiap peserta hanya boleh mengirim satu tulisan.
  3. Panjang tulisan 200-300 kata.
  4. Cantumkan judul tulisan.
  5. 60 Kisah Sejati Pilihan akan dibukukan di LeutikaPrio.
  6. TERBUKA UNTUK UMUM dan Anggota Writing Revolution.
  7. 10 Kisah Terpilih BERHAK mendapatkan beasiswa SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE (SMCO), sertifikat, kartu anggota WR serta berhak ikutan dalam berbagai  buku antologi Writing Revolution (WR) dan lomba khusus bagi warga WR lainnya. 
  8. Jika dia sudah tercatat sebagai peserta SMCO, beasiswa yang diterimanya bisa dihadiahkan kepada sahabat, saudara, teman atau kenalannya.
  9. Iven ini berakhir sampai 30 Juni 2011 pukul 23.59 WIB.
  10. Tulis Judul Email: Menginspirasi Dunia - Nama Penulis
  11. Tulis Judul File Tulisan: Judul Tulisan - Nama Penulis
  12. Tag informasi ini minimal kepada 20 Teman termasuk Joni Lis Efendi II, dengan mencantumkan Logo Writing Revolution (lihat gambar di bagian bawah info ini)
  13. Tulisan dikirim ke email: AntologiWR@gmail.com
  14. Biodata deskripsi ditulis di bagian bawah tulisan maksimal 88 kata.
  15. Sponsor kegiatan ini adalah  SEKOLAH MENULIS CERPEN ONLINE (SMCO) WRITING REVOLUTION.
  16. Info lengkap SMCO klik: www.menulisdahsyat.blogspot.com atau www.writing-revolution.com
  17. Sebarkan informasi ini kepada sahabat, teman dan kenalanmu yang hobi menulis.

Koordinator Lomba:
  • Shitie Fatimah Maniezz (Warga WR 01)
  • Risah Icha Azzahra (warga WR 04)
Jika ada pertanyaan tentang lomba ini silakan hubungi koordinator lomba.


UNDANGAN MENULIS TENTANG SEPTEMBER

info lomba copas dari link

http://www.facebook.com/notes/lily-husain/undangan-menulis-tentang-september/10150283667010148

September, adalah bulan yang penuh suka cita untukku. Ada banyak cerita yang berlabuh dan menyisakan segaris senyum di balik bibirku. Aku pernah memiliki dan kehilangan di bulan penuh cinta itu. Pun pernah tersenyum juga meratap pada bulan yang selalu hadir di tiap tahunku. Dan pada akhirnya, aku ingin September memberikan warna pelangi untukku.


Tahun ini aku ingin menyambut September dengan mengundang para sahabat untuk membuat cerpen atau puis bertema september, dengan ketentuan :


Cerpen :
  1. Cerita boleh Fiksi/Non Fiksi berisi tentang apa saja yang berhubungan dengan September, boleh tentang cinta, persahabatan, misteri atau hal lainnya.
  2. Naskah diketik di Mic. Word 2003/2007 dengan format TNR12, spasi 1,5. Minimal 4 halaman dan maksimal 10 halaman.
  3. Gunakan kalimat yang ringan dan mudah dipahami, dengan tetap memperhatikan EYD dan kaidah penulisan yang berlaku.
  4. Kirim naskah ke alamat email : antologi.gado2@gmail.com, dengan format SEPTEMBER_NAMA PENGIRIM_JUDUL. Contoh : SEPTEMBER_ANI_SEPTEMBER YANG BIRU.
  5. Melengkapi naskah dengan biodata narasi maksimal 250kata lengkapi dengan prestasi yang dimiliki, nama lengkap, nama pena dan alamat FB (bila memiliki FB) atau alamat blog (bila hanya memiliki blog)
  6. Memposting info Undangan ini di Note FB/Blog masing-masing (hanya info  Undangan ini dan bukan cerpen/puisi yang dikirim) dengan meng-tag 20 nama sahabat.

Puisi :
  1. Wajib mencantumkan kata September.
  2. Puisi diketik di Mic. Word 2003/2007 dengan Format TrebuchetMS 12, Spasi 1,5.
  3. Jumlah kata maksimal 300 kata.
  4. Kirim naskah ke alamat email : antologi.gado2@gmail.com, dengan format SEPTEMBER2_NAMA PENGIRIM_JUDUL. Contoh : SEPTEMBER2_ANI_RIAKKU DALAM SEPTEMBER.
  5. Melengkapi naskah dengan biodata narasi maksimal 250kata lengkapi dengan prestasi yang dimiliki, nama lengkap, nama pena dan alamat FB (bila memiliki FB) atau alamat blog (bila hanya memiliki blog).
  6. Memposting info Undangan ini di Note FB/Blog masing-masing (hanya info  Undangan ini dan bukan cerpen/puisi yang dikirim) dengan meng-tag 20 nama sahabat.

Ketentuan lainnya :
  1. Naskah ditunggu paling lambat 10 Juli 2011 jam 18.00 WIB.
  2. 20 Naskah cerpen dan 50 buah puisi terpilih akan diusahakan untuk diterbitkan di penerbit major. Atau bila tidak memungkinkan, akan diterbitkan secara indie.
  3. Jika naskah cerpen dan puisi akhirnya diterbitkan di penerbit indie, maka kontributor tidak mendapatkan royalti, akan tetapi 10 naskah terbaik akan mendapat masing-masing 1 eksemplar buku.
  4. 3 Naskah terbaik utama akan mendapat hadiah berupa bingkisan buku dan pulsa yang nominalnya akan diberitahukan lebih lanjut.


Saya tunggu naskah dari seluruh sahabat yang akan bergabung.


Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Kayla Firly El Leilani Cetta

Kamis, 19 Mei 2011

KEMBALI

Bulir meluruh dalam pengharapan
Menyerta rapal do’a terlantun
Dalam jiwa pias kepasrahan
Menunjuk takzim dalam santun

            Di sunyi senyap, pekat malam
            Di hening lelap, lelah manusia

Inilah aku runtuh bersujud
Tumbang dari rasa takabur
Yang pernah menari sesaki kalbu
Menyisakan kerak lemah imanku

            Rahmat-Mu menuntunku
            Kembali berpijak pada lurus jalan
            Tuk menyemai kebaikan
            Demi meraih surga yang terjanjikan
>>> puisi ini diikutkan dalam lomba menulis flash poetry dengan tema " inilah aku"  yang diadakan writing revolution, dan masuk nominasi 50 besar dari 200-an puisi yang ikut lomba...

Jumat, 13 Mei 2011

Lomba dunia maya - Merajut mimpi melalui facebook

Merajut mimpi melalui facebook
by: Prastiwi Bhakti nurani


Sebagaimana kita tahu, saat ini adalah era berkembangnya dunia maya. segala sesuatu yang hadir dari dunia ini seperti situs pertemanan ( facebook, twitter, friendster) dan media blogger ( blogspot, multiply, wordpress), merupakan menu yang biasa kita nikmati setiap hari. mendapati anak- anak, remaja, dewasa, hingga tua begitu asyikberselancar dalam dunia maya, bagai pemandangan lumrah yang acap kita temui.


Dunia maya hadir sebagai dampak berkembangnya kemajuan tekhnologi. Kemajuan tekhnologi menyeret manusia pada sebuah permainan dalam dunia maya. Maka dunia maya menjadi tempat baru bagi bagi manusia di luar dunia nyata, untuk mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasi hasrat keinginan.

Begitupun dengan saya, pergumulan dalam dunia maya menyeret saya untuk kembali merajut mimpi, yang pernah terkatung- katung dengan berbgai dalih. Dalih fokus kuliah lah, dalih tidak menemukan tempat yang pas lah atau dalih- dalih yang lain.

Persentuhan saya dengan dunia maya bermula ketika situs pertemanan friendster sedang marak diperbincangkan. pada saat demikian saya adalah mahasiswi tahun pertama. Tak berselang lama, saya juga mulai mengenal facebook. Semenjak itu, hidup saya boleh dikatakan tak pernah bisa lepas dari dunia internet. Pada jeda aktivitas perkuliahan, saya menghabiskan banyak waktu dalam dunia maya.

Dari berbagai situs yang pernah saya kunjungi ketika berselancar, situs pertemanan facebook merupakan situs yang paling sering saya kunjungi. Karena dari situs inilah saya mulai menemukan tempat untuk merajut mimpi saya kembali, yakni menyalurkan kegemaran dalam dunia tulis menulis, dengan harapan kelak mampu mewariskan catatan- catatan inspiratif dan berharga dari tangan saya untuk para generasi bangsa.

Facebook membangkitkan gairah saya untuk menulis lagi. Facebook mengantar saya kembali memungut puing- puing semangat untuk merajut mimpi menjadi seorang penulis. Ini berawal ketika saya bertemu dengan teman lama saya di facebook. Annisa demikianlah namanya.

Pertemuan kami dalam dunia maya, membawa kami pada sebuah obrolan- obrolan menarik dan seru. baik secara langsung melalui chatting maupun tidak langsung melalui inbox, status dan catatan. Dari obrolan tersebut, akhirnya saya mengetahui bahwa dia adalah seorang buruh migran pada salah satu negara tetangga.

Fakta tersebut membuat saya terhenyak. Namun yang membuat lebih terhenyak, fakta bahwa dia sudah mampu menelurkan beberapa buku antologi dan duet. Bagi saya yang menyukai dunia tulis menulis, fakta bahwa Annisa teman saya yang seorang buruh migran mampu menulis buku, seakan menohok dan menderak- derak nurani saya. Bagaimana tidak, saya seorang guru yang memiliki waktu lebih longgar, kalah beberapa langkah dari seorang buruh migran yang tentu saja memiliki waktu lebih sempit.

Pada satu sisi, saya sangat kagum dengan teman saya tersebut. Namun pada sisi lain saya merasa malu. Waktu longgar saya tak dapa saya manfaatkan sebaiknya, sedangkan teman saya dengan segala keterbatasan waktunya mampu menghasilkan buku- buku melalui tangannya.

Maka sejak itu, cerita tentang Annisa yang hadir lewat facebook, menggugah semangat menulis saya dan membangkitkan hasrat menggerakkan pena. Apalagi facebook menawarkan begitu banyak peluang bagi saya untuk memupuk kembali harapan yang sempat tertidur, melalui lomba- lomba yang bertebaran dalam dunia tersebut. Saya berusaha mengubur semua alasan- alasan yang menghambat saya dalam menulis, salah satunya dengan terus mengingat cerita tentang Annisa dan menjadikannya motivasi.

Akhirnya tulisan demi tulisan mampu saya hadirkan dalam perlombaan- perlombaan melalui dunia maya. Ada Essai, artikel, Puisi, Cerpen dan kisah seperti tulisan berikut. Meski untuk itu saya harus pandai betul memanfaatkan waku luang dan memupuk semangat yang kadang suka nakal pergi seenaknya. Saya juga harus berlari- lari mencari warnet yang kosong ( karena biasanya penuh anak sekolah) di sela waktu mengajar saya, sebagaimana saya juga berlari- lari menghindari deadline yang sering terasa mepet karena keterlambatan info lomba yang saya dapat.

Namun pengalaman ini terasa sangat menyenangkan, terlebih saat perjuangan tersebut berbuah manis. Jika saat ini saya baru mampu menghasilkan tulisan- tulisan karena mengikuti perlombaan, saya berharap kelak mampu menghasilkan karya yang fenomenal seperti para penulis hebat di tanah air. Apalagi dua buah puisi saya baru saja terpilih untuk dibukukan dalam sebuah antologi puisi islami. Semoga saja ini bisa menjadi langkah awal dan motivasi bagi saya untuk terus menggerakkan pena dan menghasilkan karya seperti teman saya Annisa, sebagaimana mimpi saya selama ini. Amiiin....

 tulisan ini diikutkan di lomba dengan link

 http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/05/14/lomba-menulis-kisah-nyata-dunia-maya/

MAGHRIB BERJAMA’AH

Malam riuh melangkah
Suara ramai membahana
Temani jengkal demi jengkal menyusur tanah
Meraih rahmat menuju tempat-Nya
            Sajadah, peci, menghias raga
            Mukena warna warni mempercantik wajah
            Membubungkan asa bersua dengan-Nya
            Di atas selembar sajadah
Maghrib berjama’ah
Berderet tubuh berdiri gagah
Berbaris putih membanjar indah
Khusuk munajat dalam ibadah

>>> puisi ini ikut dalam lomba penulisan antologi puisi islami yang diadakan grup SYS ( syaque ya syaque) dan merupakan salah satu puisi terpilih dalam antologi tersebut bersama 149 puisi lain yang akan dibukukan.  

Senin, 02 Mei 2011

Tentangnya

Sore terpangkas semburat senja
Melahap perlahan perjalanan waktu
Kepakkan burung ramai mewarna
Menyisir angkasa pulang menderu


Lamunku  mengkhayal terbang
Membawa kenangan tentangnya

Masih tentangnya
Tentang dia
Tentang sejumput kisah

Tentangnya memacuku
Menggerakkan pena menari
Merangkai kembali kisah lalu
Dalam goresan berbaris
Di atas kertas berhelai

>>> puisi ini diikutkan dalam LOMBA MENULIS, ESAI, CERPEN DAN PUISI-MINDA MEDIA GROUP PEKANBARU


Di antara impian dan peluang karir

“ Mimpi adalah kunci, untuk  kita menaklukkan dunia”. Demikian bunyi penggalan sebuah lagu populer. Ini benar adanya. Karena dengan impian, maka ada tujuan hidup yang hendak dicapai atau dituju.
            Bagi umumnya orang, impian sudah mulai terbangun sejak kecil. Di mana impian sering kali dibangun dari kegemaran atau hobby dan dari potensi atau bakat yang dimiliki. Bangunan impian tersebut kemudian diupayakan pencapaiannya dengan berbagai cara.
            Di antara cara yang diupayakan untuk mewujudkan impian tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Mengembangkan kegemaran atau hobby
2.      Mengeksplorasi potensi atau bakat
3.      Membekali diri dengan pengetahuan yang sesuai dengan bidang impian
Namun faktanya, segala usaha yang telah diupayakan , belum tentu berhasil mewujudkan sebuah impian. Salah satu faktor tersebut adalah peluang yang datang, meski tidak menutup faktor- faktor lain yang tentu saja berbeda- beda antar masing-masing orang. Ini berdasar dengan pegalaman yang saya alami.
Impian saya adalah menjadi seorang Diplomat. Impian ini terbangun bermula dari ketertarikan saya melihat kerja seorang diplomat. Mereka bisa berpindah dari satu negara ke negara lain dalam kurun waktu tertentu dengan membawa misi diplomasi dari negara sang diplomat. Saya pikir itu adalah sebuah karir hebat untuk saya impikan.
Berbagai cara saya upayakan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mengasah kemampuan berbahasa asing, menempuh pendidikan yang memungkinkan untuk berkarir di bidang tersebut dan menambah pengetahuan tentang diplomasi melalui seminar maupun buku.
Sampai kemudian, peluang berkarir di bidang lain datang. Peluang itu adalah peluang menjadi seorang guru.
Bagi sebagian orang, menjadi guru barangkali sebuah impian.tapi tidak demikian bagi saya. Guru bukanlah karir yang saya impikan sebelumnya.
Namun di tengah impian  yang belum kunjung mampu saya wujudkan, peluang ini menjadi sebuah tawaran realistis menurut pikiran saya ketika itu. Maka saya memanfaatkan peluang tersebut dengan dalih menjadikannya bantu loncatan menambah pengalaman saya, seraya terus memupuk harapan untuk bisa mewujudkan mimpi saya kelak .
Demikian menjadi sekelumit gambaran, bahwa di saat impian belum jua mampu terwujud, mengambil peluang yang ada tak jarang menjadi pilihan realistis untuk membangun sebuah impian baru dalam berkarir.
Terlebih di tengah sulitnya membangun sebuah karir belakangan ini, peluang seolah menjadi sedikit pemecah kebuntuan untuk membangun sebuah karir lain yang sebelumnya bukan merupakan karir impian.
>>> tulisan ini diikutkan dalam lomba menulis essai-karir yang diadakan penrbit arias bekerjasama dengan hasfa publisher

Wanita dan Dunia Digital


            Dewasa ini, kita berada dalam sebuah dunia yang disebut dengan dunia digital. Dunia di mana kecanggihan dan kemutakhiran Technology menjadi teman kita.
            Coba bertanya  pada setiap orang yang kita temui, bahkan pada siswa sekolah dasar sekalipun. Banyak dari mereka mengenal apa itu handphone, komputer, playstation, kamera digital maupun internet. Sejauh mata memandang, maka kita akan menemukan berderet- deret counter handphone, warung internet, studio digital dan gerai komputer di sepanjang pertokoan ataupun pusat perbelanjaan.
            Demikian itu merupakan bukti kemajuan Technology, yang membawa kita pada sebuah dunia baru yang berbeda dengan dunia kita dahulu. Dunia di mana hanya mengenal surat untuk berkirim kabar, layar tancap untuk tontonan atau petak umpet untuk permainan. Bandingkan dengan sekarang. Kita hanya perlu beberapa detik untuk berkirim kabar melalui handphone, kita memiliki banyak pilihan untuk menonton, bisa melalui bioskop,CD, dan VCD, atau anak- anak kita bisa dimanjakan dengan permainan canggih bernama playstation. Semua benda tersebut adalah benda yang lahir dari dunia digital.
            Berbeda dengan dunia dapur yang sering dilekatkan pada wanita dan dunia kerja yang dilekatkan pada pria, maka dunia digital bebas dari stigma atu cap kepada siapa dilekatkan. Artinya baik wanita maupun pria memiliki kekuasaan yang sama untuk bisa mengakses dan berpartisipasi dalam perkembangan dunia digital. Ketiadaan stigma dalam dunia digital, memberikan  ruang yang lebar dan luas bagi wanita untuk melek Technology dan tidak gagap terhadap barang- barang yang muncul dari dunia digital tersebut.
            Ingat kasus Prita mulyasari? Seorang wanita biasa yang mendadak menjadi pusat perhatian karena tulisannya. Kemelekannya terhadap dunia digital dalam hal ini diwakili oleh internet, mampu menggerakkan empati begitu banyak orang untuk mengulurkan koin- koin mereka dalam “ koin prita”, maupun menggerakkan nurani orang- orang sehingga tercipta gelombang demonstrasi menuntut kebebasannya.
            Ingat juga cerita video Shinta dan  Jojo ?. kemampuan mereka dalam menyerap kecanggihan Technology dunia digital, membawa mereka menjadi artis secara instan. Keisengan mereka mengunduh video lipsyinc di youtube berbuah  tawaran- tawaran pada mereka yang menjadikan  kantong mereka lebih tebal.
            Wanita- wanita seperti  prita mulyasari, Shinta dan jojo adalah sedikit wanita yang tidak hanya terpaku pada urusan dalam dunia dapur semata, tetapi juga terjun dalam dunia digital. Karena memang kondisi  di era milenium di mana digitalisasi menjadi gaya hidup, menuntut semua orang tak terkecuali wanita bergerak keluar dari zona kebiasaan.
            Jika wanita seperti RA Kartini yang dianggapsebgi tokoh emansipasi wanita mengungkapkan ide- ide, pemikiran dan kegelisahannya hanya melalui surat- surat yang dikirim kepada sahabat- sahabatnya, maka wanita- wanita pada zaman sekarang mampu menuangkannya melalui media yang jauh lebih canggih seperti internet. Wanita pada generasi sekarang dimudahakan untuk bisa menuangkan ide- ide dan gagasannya melalui media blogger, situs pertemanan maupun surat elektronik email.
            Jadi jika seorang Kartini saja dengan keterbatasan sarana dan keadaan pada masanya mampu membuat perubahan, tentu saja kita para wanita Indonesia yang hidup pada zaman digital ini seharusnya mampu berbuat lebih banyak dalam perubahan dengan sarana dan Technology yang ada.

>>> karya ini diikutkan dalam lomba essai  untuk memperingati hari kartini yang diadakan oleh hasfa publisher.